Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 8; Matius 8; Kejadian 15-16
Saya teringat suatu peristiwa di masa kecil. Saya ingin memanjat pohon pepaya seperti teman-teman lain. Mereka kelihatan begitu lincah naik-turun pohon pepaya yang berbatang lurus itu. Ternyata tidak semudah yang saya kira. Betapa sulitnya tangan yang kecil dan lemah mendekap batang pohon sambil menahan beban tubuh sendiri. Berkali-kali tergelincir dan jatuh dengan tubuh lecet di sana-sini. Rasa sakit tidak membuat saya berhenti berusaha. Pandangan terus menatap ke atas, ke ujung batang tujuan saya. Saya tidak mau melihat ke bawah sebelum sampai di atas. Akhirnya berhasil!
Kegagalan acapkali membuat orang jera dan mengurungkan niat untuk melanjutkan perjuangan. Melihat "ke bawah" atau meratapi kegagalan bukan sikap pejuang Kristus. Bagi Rasul Paulus, fokusnya jelas, berlari kepada tujuan. Paulus "...mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku". Ia tidak mau dihambat oleh "...apa yang ada di belakang".
Kegagalan bukan untuk diabaikan, namun pasti adalah hal yang sudah terlewati menjadi masa lalu. Masih ada banyak kemenangan yang disediakan Allah untuk diraih di masa depan.
Kegagalan merupakan bunga kehidupan yang dapat menjadikan Anda sebagai seorang pemenang.